TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
CARL RANSOM ROGERS
1. Struktur Kepribadian Self
Konsep pokok dari teori kepribadian
Rogers adalah self, sehingga dapat
dikatakan selfmerupakan struktur kepribadian
yang sebenarnya. Self atau konsep self adalah konsep menyeluruh yang
terorganisir tersusun dari persepsi ciri-ciri tentang “I” atau “me” (aku
sebagai subyek atau aku sebagai obyek) dan persepsi hubungan “I” atau “me”
dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan, berikut nilai-nilai yang
terlibat dalam persepsi itu. Konsep self menggambarkan konsepsi orang tentang
dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
Konsep self juga menggambarkan pandangan diri dalam kaitannya dengan berbagai perannya
dalam kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.
Carl Rogers mendeskripsikan the self atau self-structure sebagai sebuah
konstruk yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat dirinya sendiri.
Self ini dibagi 2 yaitu : Real Self dan Ideal Self. Real Self adalah keadaan
diri individu saat ini, sementara Ideal Self adalah keadaan diri individu yang
ingin dilihat oleh individu itu sendiri atau apa yang ingin dicapai oleh
individu tersebut.
Perhatian Rogers yang utama adalah
bagaimana organisme dan self dapat dibuat lebih kongruen/ sebidang. Artinya ada
saat dimana self berada pada keadaan inkongruen, kongruensi self
ditentukan oleh kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental, self yang
kongruen adalah yang mampu untuk menyamakan antara interpretasi dan persepsi
self I dan self me sesuai dengan realitas dan interpretasi self yang
lain.
2. Peranan positive
Regard
Setiap
manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, dan cinta dari orang lain (warmth, liking, respect, sympathy
& acceptance, love & affection). Kebutuhan ini disebut need for
positive regard. Positive regard terbagi menjadi 2 yaitu:
- Conditional positive regard (bersyarat)
Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat
misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan
bersyarat,yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti
dikehendaki orangtua.
- Unconditional positive regard (tak bersyarat).
Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun
dihargai dan diterima sepenuhnya.
Rogers
menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena
nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat
defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan. Setelah
self dan organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun
ketika ia masuk ke lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan
phenomenal. Belum tentu ia dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya.
Untuk
mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk
mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalam incongruity
maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam. Menjelang situasi
yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satu cara menghindarinya
adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis dengan menggunakan
pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalah Pengingkaran dan
Distorsi perseptual.
Ketika
pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancur
berkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjadi
tidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinya
tidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadi
individu yang tidak punya arah dan pasif.
Sumber:
- Samsyu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda
- Schultz, Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisiu
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT: ABRAHAM MASLOW
Manusia sehat adalah manusia yang mampu mengaktualisasikan
dirinya dan mencapai kebahagiaan (Maslow)
Pribadi normal dengan mental yang
sehat selalu memperlihatkan reaksi-reaksipersonal yang tepat terhadap stimulasi
eksternal (manusia makhluk sosial)
Normalitas dan kesehatan mental ditandai:
Ø Integrasi kejiwaan
Ø Kesesuaian antara tingkah laku sndiri dengan tingkah laku
social.
Ø Adanya kesanggupan melaksanakan tugas-tugas hidup dan
tanggungjawab social.
Ø Efesiensi dalammenanggapi realitas hidup
Biasanya penderita yang tidak sehat
mentalnya individu yang tidak mampu atau sengaja tidak mau memikul
tanggungjawab kedewasaan. Kehidupan masyarakat modern yang mengutamakan “Individualism,
materialism, hedonism, comersialism, dan competitive yang menyebabkan
individu mengalami ketegangan dan stress”.
Krisi kebudayaan dan krisis ideology
menyebakan perilaku mausia banyak mengalami penyimpangan. Ketegangan batin akan
mengakibatkan rasa permusuhan, agresivitas meningkat dan temperamental, rasa
rendah diri, ketakutan dan kecemasan kronik = gangguan emosional dan sakit
mental.
Ciri-ciri pribadi yang sehat:
1. Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat
mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif,
Kepribadian - kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut
ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya
dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin
objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita
untuk berpikir secara logis,
2. Menerima diri dan orang lain apa
adanya
Meskipun individu-individu yang sangat sehat
ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa
malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut. Karena orang-orang sehat
ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau
memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan
ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
3. Bertindak secara spontan dan
alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah
laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita dapat mengatakan
bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat
mereka.
4. Memusatkan pada masalah-masalah
bukan pada perseorangan
5. Memiliki kekuasaan dan tidak
bergantung pada orang lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan
diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka
tidak tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan mereka dan dengan
demikian mungkin mereka menjauhkan diri
dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah
kepada dir mereka sendiri.
6. Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk
berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik.
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi
mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau
kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat
mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay
sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan terbuka akan
pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman
tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan
kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus
atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai
akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih
terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman
yang memuncak
Dimana orang-orang yang
mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang
mendalam.
Maslow menunjukan
bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman-
pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang
dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman
puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali
terjadi setiap hari.
9. Memiliki identitas sosial dan
minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki
perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia,
juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari
satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap
anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat
mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka
melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali
merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh,
lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab
dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang-
orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka
memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan
identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
11. Mengarah pada nilai-nilai
demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan
menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan,
golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap
mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu
kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang
tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara
sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting
daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik
dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau
tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti
antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat
menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa
sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari
orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang
berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor
pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang
menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus.
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide
segar, dan kreatif
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang
dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan
inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni.
Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan
psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap
dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
15. Memiliki integritas tinggi yang
total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi
diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh-
pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu.
Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang kebudayaan.
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT; ERICH FROMM
Kepribadian
sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat
kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam
bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan : Dalam Civilization and Its
Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat
(Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif.
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif.
Konsep itu
menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi
manusia.kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu
menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.
Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan
suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,
renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang,
benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.
Orang-orang
sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan
menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas
mereka.
Ciri-ciri kepribadian yang sehat:
Ciri-ciri kepribadian yang sehat:
Fromm percaya
bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana
pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara
objektif seluruh masalah. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan
suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang
diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.
Suara hati
humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar.
Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual.
Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya
dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan
produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT GORDON W ALLPORT
Allport percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat
tidak dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar (kekuatan yang tidak dapat
dilihat dan dipengaruhi). Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh
konflik-konflik tidak sadar . Individu yang sehat berfungsi pada tingkat
rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan yang membimbing dia dan dapat
mengontrol kekuatan itu juga.
Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma ataupun
konflik pada masa kanak-kanak. Pusat dari kepribadian kita adalah
intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja, misalnya harapan, aspirasi dan
impian. Manusia didorong untuk mereduksikan tegangan-tegangan, menjaga supaya
tegangan-tegangan berada pada tingkat yang paling rendah dan menjaga satu
keadaan keseimbangan homeostatis internal atau “homeostatis”.
Manusia yang sehat memiliki kebutuhan akan sensasi-sensasi
dan tantangan tantangan yang bervariasi. Orang yang sehat didorong ke depan oleh
suatu visi masa depan, dan visi itu menyatukan kepribadiannya dan membawa orang
itu ke tingkat stress yang lebih tinggi.
Menurut allport, kebahagiaan bukanlah suatu tujuan dalam
diri, tetapi hasil sampingan dari integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi
dan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicita-ditakan oleh orang yang sehat pada
hakikatnya tidak dapat dicapai. Orang-orang yang matang dan sehat tidak puas
apabila dalam melakukan sesuatu hanya dalam taraf sedang atau memadai, mereka
baru merasa puas apabila melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal mereka.
Pendekatan Allport terhadap Kepribadian
Individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat
rasional dan sadar, menyadari kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan
dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Orang-orang yang sehat bebas dari
masa lampau. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang
dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan.
Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa
kontemporer yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada
peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
Motivasi pada Pribadi yang Sehat Menurut Allport
Orang yang sehat didorong kedepan oleh suatu visi masa
depan dan visi itu dengan tujuan-tujuan khusus mempersatukan kepribadian dan
membawa orang itu kepada tingkat-tingkat tegangan yang bertambah. Motivasinya
lebih kepada mencari kepuasaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah salah
satu tujuan telah terpenuhi. Contoh: ketika kebutuhan biologis sudah terpenuhi
maka individu tersebut akan mencari lagi sesuatu yang baru yang dapat
memuaskannya.
Sumber:
Sumadi,Suryabrata.2008.Psikologi Kepribadian.Jakarta:Raja
Grafindo Persada