1.
Pengertian Motivasi Berprestasi
Menurut Atkinson & Raynor (1974,
dalam Santrock, 2003), motivasi berprestasi adalah suatu motif untuk
menyelesaikan sesuatu, untuk mencapai suatu standar kesuksesan, dan melakukan
suatu usaha dengan tujuan untuk melakukan suatu kesuksesan. Seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi yang tinggi memiliki harapan untuk sukses yang lebih besar
daripada ketakutan akan kegagalan. Serta tekun pada setiap usahanya ketika
menghadapi tugas atau keadaan yang semakin sulit.
Menurut
Keith & Nastron (1989, dalam Rumiani, 2006), mendefiniskan motivasi
berprestasi sebagai dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatasi
hambatan dalam mencapai tujuan, sehingga individu yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi menunjukkan usaha yang lebih besar dan ulet.
Menurut Hawadi (2001) motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri
siswa untuk mencapai prestasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh individu itu
sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan menampilkan
tingkah laku yang berbeda dengan orang yang memiliki motivasi berprestasi
rendah.
2.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Harter
(dalam Hawadi, 2001) mengungkapkan ada 3 hal yang mempengaruhi motivasi
berprestasi pada diri seseorang:
1. Kompetensi
yang dimiliki individu
Semakin
tinggi prestasi seseorang, maka semakin besar pula keyakinan terhadap
kompetensi yang dimilikinya dan semakin besar pula mereka menyukai tantangan,
penuh rasa ingin tahu, dan melibatkan diri dalam menguasai suatu ketrampilan.
2. Afek
dalam kegiatan belajar yang dilakukan
Jika
individu merasa mampu dalam suatu mata pelajaran tertentu, maka ia akan
menyenangi pelajaran itu. Selain itu, jika individu menyenangi tempat
belajarnya, maka ia akan memiliki kecakapan yang tinggi dalam sebagian besar
tugas yang diberikan, serta mempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan
tempat individu tersebut belajar.
3. Persepsi
tentang kontrol
Individu
yang memiliki persepsi kontrol internal mempunyai harapan yang tinggi untuk
berhasil dan terdorong untuk bekerja keras, mereka menyadari bahwa keberhasilan
dan kegagalan amat tergantung pada usaha mereka sendiri.
Lebih jauh ditambahkan menurut
McClelland (dalam Hawadi, 2001), ada
beberapa elemen penting dalam motivasi berprestasi:
1. Kebutuhan
akan prestasi: menunjukan keinginan seseorang untuk mencapai suatu kesuksesan
atau keunggulan dengan menetapkan suatu standar atau tujuan.
2. Pengambilan
tanggung jawab: menunjukkan kemampuan individu dalam bertanggung jawab terhadap
tugas-tugas yang diberikan.
3. Ketakutan
akan kegagalan: menunjukkan kemampuan individu untuk dapat mengantisipasi
kegagalan atau perasaan frustasi (putus asa).
4. Kemampuan
mengatasi kendala: menunjukkan usaha yang dilakukan oleh individu dalam
mengatasi kendala yang datang dari luar maupun dari dalam diri, dalam usahanya
mencapai prestasi.
5. Kebutuhan
akan umpan balik: menunjukkan individu yang memiliki motivasi berprestasi lebih
menyukai pemberian umpan balik atas usaha yang dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA:
Hawadi, R. A.
(2001). Psikologi perkembangan anak: Mengenal sifat, bakat, dan kemampuan anak. Jakarta: PT. Grasindo
Rumiani. (2006). PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN STRES MAHASISWA. Jurnal Psikologi Universitas
Diponegoro 3(2). 37-48.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan remaja.
Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar