Rabu, 03 Januari 2018

MOTIVASI BERPRESTASI

1.      Pengertian Motivasi Berprestasi
Menurut Atkinson & Raynor (1974, dalam Santrock, 2003), motivasi berprestasi adalah suatu motif untuk menyelesaikan sesuatu, untuk mencapai suatu standar kesuksesan, dan melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk melakukan suatu kesuksesan. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi memiliki harapan untuk sukses yang lebih besar daripada ketakutan akan kegagalan. Serta tekun pada setiap usahanya ketika menghadapi tugas atau keadaan yang semakin sulit.
Menurut Keith & Nastron (1989, dalam Rumiani, 2006), mendefiniskan motivasi berprestasi sebagai dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan, sehingga individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menunjukkan usaha yang lebih besar dan ulet.
Menurut Hawadi (2001) motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk mencapai prestasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh individu itu sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan menampilkan tingkah laku yang berbeda dengan orang yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
2.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Harter (dalam Hawadi, 2001) mengungkapkan ada 3 hal yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada diri seseorang:
1.      Kompetensi yang dimiliki individu
Semakin tinggi prestasi seseorang, maka semakin besar pula keyakinan terhadap kompetensi yang dimilikinya dan semakin besar pula mereka menyukai tantangan, penuh rasa ingin tahu, dan melibatkan diri dalam menguasai suatu ketrampilan.
2.      Afek dalam kegiatan belajar yang dilakukan
Jika individu merasa mampu dalam suatu mata pelajaran tertentu, maka ia akan menyenangi pelajaran itu. Selain itu, jika individu menyenangi tempat belajarnya, maka ia akan memiliki kecakapan yang tinggi dalam sebagian besar tugas yang diberikan, serta mempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan tempat individu tersebut belajar.
3.      Persepsi tentang kontrol
Individu yang memiliki persepsi kontrol internal mempunyai harapan yang tinggi untuk berhasil dan terdorong untuk bekerja keras, mereka menyadari bahwa keberhasilan dan kegagalan amat tergantung pada usaha mereka sendiri.

Lebih jauh ditambahkan menurut McClelland (dalam Hawadi, 2001), ada beberapa elemen penting dalam motivasi berprestasi:
1.      Kebutuhan akan prestasi: menunjukan keinginan seseorang untuk mencapai suatu kesuksesan atau keunggulan dengan menetapkan suatu standar atau tujuan.
2.      Pengambilan tanggung jawab: menunjukkan kemampuan individu dalam bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan.
3.      Ketakutan akan kegagalan: menunjukkan kemampuan individu untuk dapat mengantisipasi kegagalan atau perasaan frustasi (putus asa).
4.      Kemampuan mengatasi kendala: menunjukkan usaha yang dilakukan oleh individu dalam mengatasi kendala yang datang dari luar maupun dari dalam diri, dalam usahanya mencapai prestasi.
5.      Kebutuhan akan umpan balik: menunjukkan individu yang memiliki motivasi berprestasi lebih menyukai pemberian umpan balik atas usaha yang dilakukannya.

DAFTAR PUSTAKA:
Hawadi, R. A. (2001). Psikologi perkembangan anak: Mengenal sifat, bakat, dan kemampuan anak. Jakarta: PT. Grasindo
Rumiani. (2006). PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN STRES MAHASISWA. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro 3(2). 37-48.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar