Rabu, 03 Januari 2018

PERILAKU KONSUMTIF

1.       Pengertian perilaku konsumtif
Menurut Fromm (1955, dalam Arysa 2013) perilaku konsumtif  adalah perilaku dimana individu mempunyai suatu barang dengan tujuan untuk menunjukan status dari pemiliknya dan tidak berorientasi pada fungsi atau manfaat dari barang itu sendiri.
Lubis (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif adalah perilaku yang  tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya  keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Sedangkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif adalah kencenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas  dan manusia lebih mementingkan faktor keinginan dari pada kebutuhan.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif
Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif dikalangan mahasiswa disebabkan oleh dua hal yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor internal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, kepribadian dan konsep diri.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah  kebudayaan, kelas social, kelompok-kelompok social dan referensi serta keluarga.

3.      Karakteristik perilaku konsumtif
Menurut Sumartono (2002), definisi konsep perilaku konsumtif amatlah variatif, tetapi pada intinya muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah membeli barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan pokok. Dan secara operasional, indikator perilaku konsumtif yaitu :
1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut.
2. Membeli produk karena kemasannya menarik.
Mahasiswa sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan dihias dengan warna-warna yang menarik. Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena produk tersebut dibungkus dengan rapi dan menarik.
3.      Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
Mahasiswa mempunyai keinginan membeli barang bermerk dengan harga tinggi, karena pada umumnya mahasiswa mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya dengan tujuan agar mahasiswa selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain.
4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya).
Mahasiswa cenderung berperilaku konsumtif yang disebabkan karena melihat barang-barang yang dianggapnya murah, lalu membeli barang tersebut, tanpa memikirkan manfaat dari barang tersebut.
5.    Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
Mahasiswa mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar