1.
Definisi Depresi
Radloff (1977) mendefinisikan depresi
sebagai perasaan sedih yang terjadi pada seseorang dengan jangka waktu tertentu
(beberapa hari). Ketika seseorang mengalami depresi, mereka akan merasa sangat
sedih untuk waktu yang lama dan tidak dapat menyingkirkan perasaan tersebut.
Individu tersebut juga mempunyai masalah dalam tidur, masalah dengan nafsu
makan, merasa lelah, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Depresi menurut Atkinson (1996) adalah
respon seseorang mengenai permasalahan kehidupan hingga melampaui batasan stres.
Depresi dapat juga disebut sebagai situasi stres yang berkepanjangan.
Menurut Kaplan (2010) pengertian depresi
merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur
dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa
dan tidak berdaya, serta bunuh diri. Kaplan (2010) mengatakan bahwa depresi
merupakan salah satu gangguan mood
yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya
penderitaan berat. Mood adalah
keadaan emosional internal yang meresap dari seseorang, dan bukan afek, yaitu
ekspresi dari isi emosional saat itu (Kaplan, 2010).
2.
Gejala-gejala
Depresi
Pada bagian ini peneliti akan
menjabarkan gejala-gejala dari depresi berdasarkan acuan DSM IV-TR sesuai
dengan alat ukur yang digunakan (American Psychiatric Association/APA, 2000):
A.
Terdapat lima atau lebih gejala
yang sama dalam 2 minggu, setidaknya satu gejala tentang mood depresi atau
kehilangan minat.
1)
Merasa depresi (sedih, kosong,
pesimis, menangis).
2)
Tidak memiliki ketertarikan atau
minat dalam segala hal atau aktivitas.
3)
Berat turun dengan signifikan
(tidak melakukan program diet yang disengaja) atau nafsu makan berubah.
4)
Insomnia (sulit untuk dapat tidur)
atau hipersomnia (jam tidur diatas rata-rata).
5)
Agitasi psikomotor (gelisah) atau
retardasi.
6)
Merasa lelah atau capek,
kekurangan energi.
7)
Merasa tidak berharga, atau
terlalu berlebihan, atau merasa bersalah.
8)
Kurang mampu berpikir atau
berkonsentrasi, penuh keraguan.
9)
Berpikir berulang tentang
kematian, berpikir tentang bunuh diri, atau merencanakan bunuh diri.
B.
Gejala-gejala ini tidak dapat
ditemukan pada kriteria mixed episode.
C.
Gejala-gejala ini karena distress
klinis yang signifikan atau penurunan sosial, pekerjaan, atau fungsi area
penting lainnya.
D.
Gejala-gejala ini bukan karena
efek fisiologis dari zat-zat berbahaya (seperti narkotika) atau kondisi medik
yang umum (hypothyroidism).
E.
Gejala-gejala ini bukan karena
rasa kehilangan; depresi mayor masih dapat didiagnosa jika gejalanya diikuti
kehilangan orang yang dicintai selama lebih dari dua bulan atau karakteristik
dari ditandai gangguan fungsional, merasa tidak bahagia, mempunyai ide untuk
bunuh diri, gejala psikotik, maupun retardasi psikomotor.
3.
Faktor-faktor Penyebab Depresi
Berikut ini adalah faktor-faktor
penyebab depresi (Davidson, et al.,
2008):
1.
Faktor Sosial
Pada dasarnya manusia adalah makhluk
sosial, dimana individu melakukan hubungan timbal balik dengan individu
lainnya, dan tidak akan bisa lepas dari pengaruh orang lain (Aristoteles,
384-322 SM). Berikut adalah faktor penyebab terjadinya depresi apabila rasa
sosial pada individu tidak terpenuhi:
a.
Life Events (Peristiwa Kehidupan)
Dalam kehidupan terjadi
peristiwa-peristiwa yang dapat memicu terjadinya depresi, diantaranya yaitu:
kehilangan pekerjaan; persahabatan; pasangan hidup
b.
Interpersonal Difficulties (Kesulitan
Berhubungan Interpersonal)
Individu tidak mungkin hidup sendiri dalam
memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan dari orang lain, maka dari itu individu
saling berinteraksi dan membangun hubungan interpersonal.
2.
Faktor Psikologis
a.
Neuroticism
Salah satu kepribadian yang cenderung untuk bereaksi negatif
terhadap suatu peristiwa, dan diprediksi dapat menyebabkan depresi
b.
Cognitive Theories
Dalam
teori kognitif, pikiran dan kepercayaan negatif akan menjadi pemicu untuk
terjadinya depresi. Pikiran pesimis dan sering mengkritisi diri sendiri pun
dapat menyebabkan seseorang menjadi depresi.
DAFTAR
PUSTAKA:
Radloff, L.S. (1977) THE CES-D SCALE : A SELF REPORT
DEPRESSION SCALE FOR RESEARCH IN THE GENERAL POPULATION. Journal Of Apllied Psychological Measurement. Vol. 1 No. 3 Summer
1977 pp. 385-401
Kaplan, H.I, Sadock B.J., Grebb. J.A (2010) Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Jakarta:
Binarupa Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar